Suku Sabu (Foto : Internet) |
Sebelah utara berbatasan dengan Selat Sumba, sebelah timur dengan Laut Sabu, sebelah selatan dengan Samudra Hindia, dan sebelah barat dengan kabupaten Sumba Barat.
Orang Sabu adalah pendatang terbesar yang sifatnya imigrasi ke daerah Sumba. Kedatangan mereka di Sumba dilakukan secara bertahap sejak dahulu kala yakni pada masa para leluhur hingga proses migrasi pada saat ini.
Kebanyakan mereka datang dan langsung menempati daerah-daerah pesisir laut dan di daerah khusus yang telah ditetapkan oleh pemerintah NTT dan kolonial Belanda seperti di kelurahan Kambaniru dan Umalulu.
Demikianlah sejarah kedatangan orang Sabu pertama kali di Sumba, dimulai dari kisah legenda sejarah masyarakat Sumba dan Sabu, keterlibatan dengan pihak ketiga (yakni Belanda dan misi penyebaran agama Kristen) dan migrasi orang Sabu ke daerah Sumba hingga saat ini.
Hubungan antara leluhur dari kedua suku bangsa (Sumba dan Sabu) legenda menuturkan bahwa nenek moyang orang Sabu terdahulu berdiam di Tanjung Sasar pada sebuah kampung yang bernama Paraingu Hawu (negeri Sabu).
Tuturan silsilah yang beredar di suku Sumba maupun di Sabu mengatakan bahwa para leluhurnya bersaudara kandung. Leluhur suku Sabu bernama Hawu Miha (Laki-laki) dan leluhur suku Sumba bernama Humba Miha (Perempuan).
Humba Miha kawin dengan Umbu Harandipa Wolu Mandoku. Humba Miha menetap di Sumba, Hawu Miha tetap menjalin hubungan persaudaran dengan Humba Miha Hawu Miha memberikan sebuah panggilan manis bagi saudaranya di Sumba dengan sebutan Do Wa (artinya orang yang tinggal di bagian barat bira wa barat).
Panggilan ini pun menjadi panggilan yang lazim digunakan kepada orang Sabu yang berada di Sumba hingga pada masa kini.
Kawin mawin telah terjadi di antara orang Sabu dan orang Sumba sejak zaman dahulu kala hingga saat ini, antara lain: Umbu Jara Wadu (bangsawan Sabu) kawin dengan Rambu Mai Nggadi (anak dari Umbu Tarubu Huru Nggaba / bangsawan Lukumara).
Umbu Kaho Manu dengan Rambu Bangu Kahi (putri bangsawan Ruku Maru). Umbu Jami Riwu (bangsawan Sabu) kawin dengan Rambu Paji Jera maramba hawu (Putri bangsawan Mangili) Umbu Ngg. Haumara (putra bangsawan Watupelit - Melolo) kawin dengan putri bangsawan Sabu Melolo (Do Na Taga - saudari dari Ama Nai Jawa (Raja Sabu) dan Ama Dima Talo).
Umbu Njanja Taranau (bangsawan Mangili) kawin dengan Rambu Kado Buki (bangsawan Mesara - Sabu). Perkawinan antara putra Sabu dengan putri Rende. Perkawinan antara anak Raja Mangili dan Melolo menikah dengan anak Raja Seba (Sawu).
0 komentar:
Posting Komentar