Sabtu, 03 Juli 2021

Simak di Sini Motif dan Arti Kain Tenun Sumba

Salah satu jenis kain Sumba yang digunakan Ibu Iriana Jokowi (Istri Presiden RI ke-7)

Sumbastories - Kain/sarung sumba sudah terkenal sejak era kolonial Belanda,sebagai salah satu komiditas berharga yg melambungkan nama Sumba selain kuda sandel dan kayu cendana. Seperti banyak seni budaya Sumba lainnya, kain Sumba memiliki keterkaitan erat dengan Marapu, kepercayaan asli masyarakat yang mendiami pulau ini. Kepercayaan marapu berpusat pada keseimbangan semesta dan sarat akan konsep dualisme yang terlambangkan dalam ungkapan adat "Ina Mawolo", "Ama Marawi" yang artinya "Ibu yang menenun, bapak yang mencipta".

Dalam masyarakat Sumba, kain tenun bukan hanya sekedar pakaian atau pemanis dekorasi ruangan, kain merupakan simbol prestice yang menunjukan golongan, klan atau kampung asal si pemakai atau pemiliknya. Kain juga berperan penting pada upacara keagamaan dan kelahiran, pernikahan atau pemakaman. Keindahan kain-kain Sumba tidak terlepas dari proses pewarnaan itu sendiri, para penenun tradisonal Sumba masih menggunakan pewarna alami yang terbuat dari buah, biji, bunga ,akar dan kulit kayu.

Motif menjadi elemen desain utama dari tiap kain tenun Sumba, dan pada dasarnya wastra Sumba memiliki begitu banyk ragam motif dan arti filosofi-nya tersendiri. Motif-motif ini adalah presentase visual atas nilai nilai  yang dijunjung masyarakat Sumba yang juga terinspirasi dari alam sekitarnya. Tenun dari Sumba bagian barat umunya memiliki motif geometris sedangkan Sumba bagian timur memilik kain dengan motif fauna, flora, benda-benda adat, elemen dari cerita sejarah, agama dan mitologi setempat. Tiap motif memiliki cerita dan sejarah tersendiri.

Seperti motif buaya yang selalu disandingkan dengan penyu. Buaya melambangkan kekuatan dan keberanian, sedangkan penyu melambangkan kesabaran dan kebijaksanaan . Dua motif  fauna ini kerap bermunculan pada kain sebagai salah satu elemen dualisme terpenting dalam kepercayaan marapu. Buaya & Penyu melambangkan sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin dan kain dengan motif keduanya merupakan simbol keluarga kerajaan atau golongan maramba di Sumba Timur.

Motif lain juga banyak menghiasi kain kain di Sumba Timur termasuk Lobster yang menyimbolkan keabadian, regenerasi dan reinkarnasi. Rusa melambangkan status bangsawan sedangkan Kuda melambangkan kegagahan Pria. Ayam melambangkan kewanitaan dan rumah tangga. sedangkan ayam jantan melambangkaan keperkasaan. Burung Kakatua melambangkan kebersamaan bagai burung yang selalu  berkelompok. Sedangkan burung Merak melambangkan dunia yang harus dilestarikan bersama.

Motif yang menceritakan kepercayaan maupun sejarah juga dapat ditemukan seperti halnya motif "Ana Tau" motif ini berbentuk manusia posisi tangan serupa bayi yang sedang terlentang. Motif Ana Tau melambangkan kepolosan manusia dan megingat akan sang pencipta yang maha mengetahui. Lain halnya dengan motif andung yang berbentuk seperti pohon tengkorak. Motif ini menceritakan tradisi lama Sumba untuk menggantung tengkorak-tengkorak musuh di pohon yang ada di pekarangan rumah mereka sebagai tanda kekuatan dan kekuasaan.

Selain motif-motif ini ada juga motif Epik yang menceritakan pendaratan pertama nenek moyang orang Sumba di Tanjung Mareha atau sosok Mili Mongga, makhluk raksasa yang dipercaya hidup di pedalaman hutan Sumba Timur.

0 komentar:

Posting Komentar