Sumbastories - Berbicara tentang Sumba, tentu ada banyak hal yang perlu dijelaskan. Sumba dikenal dengan Padang Sabananya yang memukau para wisatawan yang datang mengunjungi disana. Selain Padang Sabana yang dikenali masyarakat luas, dikenal juga dengan julukan Kuda Sandelwood.
Sandelwood menjadi ciri khas Pulau Sumba yang selalu menjadi kebanggaan masyarakat. Dikarenakan mata pencharian masyarakat tidak terlepas dari perternakan Kuda, Sapi, maupun Kerbau, yang nantinya akan digunakan untuk meminang anak gadis asli Pulau Sumba.
Selain itu dipulau Sumba juga terkenal dengan mahalnya mahar dalam meminang Rambu (Perempuan Sumba). Sudah menjadi tradisi dalam budaya Sumba, berapa banyaknya hewan saat seserahan belis (mahar) menjadi simbol seberapa tinggi kasta seseorang.
Untuk itu di Sumba sendiri, istilah keturunan kalangan atas seperti raja (Maramba, bahasa Sumba) maupun kalangan kelas bawah (Hamba) masih banyak ditemukan di masyarakat, baik yang tinggal di Pedesaan maupun Perkotaan.
Hal demikian tentunya menjadikan cara pandang masyarakat Sumba tergantung dari kasta yang dimiliki seseorang. Jika bekasta atas maka keturunan kebererapapun akan tetap berkelas atas. Akan tetapi jika dalam perjalanan hidupnya dimasa yang akan datang, anak cucunya menjalin hubungan dengan seseorang yang berasal dari kalangan kelas bawah, maka anak tersebut akan juga dipandang rendah, mengikuti calon pasangannya.
Budaya demikian yang masih ada di masyarakat Sumba tentunya sangat tidak perlu dilestarikan. Karena budaya tersebut tidak mencerminkan kehidupan yang menyemaratakan status seseorang. Dan apabila budaya ini terus berlanjut akan memberikan dampak negatif yang dimana, masyarakat akan memilah-memilah dalam menjalin relasi yang sesuai dengan kastanya.
Dan tentunya akan adanya penindasan terhadap kaum-kaum bawah, yang hanya akan terus mengabdi terhadap tuannya.
0 komentar:
Posting Komentar